Aug 23, 2017

Aku Ingin Menjadi Seperti Mereka!


Ada beberapa hal yang saya inginkan dalam hidup ini, salah satunya adalah menjadi seseorang yang saya kenal di media sosial. Bukan mengenai fisiknya, melainkan soal prestasi dan kehidupannya yang saya tahu lewat media sosial. Terdengar aneh banget, kan? Ingin memiliki kehidupan orang lain, menjadikan semacam goallife.

Sebagai seorang penulis, tentunya goallife saya tidak jauh-jauh dari profesi tersebut. Melihat kehidupan orang lain, dengan profesi serupa, dan kehidupan yang saya idam-idamkan. Memberikan inspirasi tersendiri. Nah, di sini saya akan bercerita tiga sosok tokoh yang menginspirasi kehidupan saya atau bisa disebut goallife saya.


Prisca Primasari

Actually, saya bukan penggemar buku-buku dari Prisca Primasari. Memang beberapa kali saya membaca buku beliau, tetapi dapat dari meminjam punya Mbak Tikha. Saya hanya sekali membeli buku Prisca, itupun kado dari Mbak Tikha. Kalau tidak salah waktu kami sama-sama taruhan siapa yang paling cepat menyelesaikan novel kami, maka dia berhak mendapatkan sebuah buku dari yang kalah.

Tulisan-tulisan Prisca bagus, namun bukan selera saya sampai-sampai saya harus membeli bukunya langsung dan mengoleksinya. Saya lebih tertarik dengan kehidupan si Prisca ini. Setahu saya, beliau belum menikah padahal usianya sudah cukup matang untuk menikah. Saya sampai penasaran, apakah dia tidak galau seperti saya, di usia segitu belum menikah? – usia Prisca jauh di atas saya, btw-.

Selain alasan belum menikah, pun ada alasan lain kenapa saya tertarik dengan kehidupan Prisca. Alasan ini merupakan alasan utama saya mengangumi kehidupan Prisca, bahkan terkadang mampu memberikan saya motivasi.

Dari feed instagram dan membaca tulisan di blognya, saya menangkap Prisca suka jalan-jalan. Kehidupan nomaden dan menulis cerita melalui perjalanan-perjalanannya tersebut. Jadi, pekerjaan Prisca murni dari menulis novel yang selalu laris tersebut.

Salah satu alasan saya kenapa saya sekarang indekos adalah goallife ini. Saya ingin menikmati masa “sendiri” saya selagi masih ada waktu. Menggali sedalam-dalamnya kemampuan diri, bertemu dengan orang-orang baru, belajar sesuatu yang baru, berkarya dan terus berbahagia dengan diri sendiri.

Laura Winardi

Tak perlu mengerutkan kening ketika membaca nama Laura Winardi. Mungkin, bagai kamu yang penggemar Winna Efendi, nama tersebut tidak asing. Ya, Laura Winardi adalah nama tokoh karangan Winna Efendi dalam novelnya yang bertajuk Melbourne: Rewind.

Dikisahkan dalam buku tersebut, Laura merupakan perempuan yang lulusan perguruan tinggi di Melbourne. Mencari pekerjaan sana kemari belum ada yang menerimanya, sampai akhirnya dia menyerah dan menjadi freelancer.

Pekerjaan yang dijalani Laura adalah penyiar radio ketika malam hari, content writer dan penulis fiksi. Tak hanya kehidupan dalam pekerjaannya saja yang membuat saya, kehidupan Laura adalah goallife saya, melainkan juga karena kisah percintaannya dengan Max, serta karakter Laura Winardi.
Btw, Laura Winardi hidup sendirian di Melbourne dengan sahabatnya Cecily.

Windry Ramadhina

Bukan kehidupan Windry yang membuat saya ingin menjadi Windry, melainkan kemampuan yang ia miliki. Dia merupakan penulis favorit saya, setelah saya membaca karyanya yang berjudul Montase. Bagi saya, Windry menulis cerita-ceritanya secara total. Mendetil dari ujung kuku sampai ujung rambut. Karakter setiap tokohnya unik, selalu berbeda dengan ciri khas masing-masing. Dalam setiap tokoh yang ia ciptakan selalu istimewa. Selain kemampuannya dalam menggambarkan tokoh, salah satu hal yang saya kagumi adalah mengenai ia jago menggambar pula.

Saya selalu mengagumi orang yang jago menggambar, entah kenapa saya begitu terkagum-kagum.

Di antara ketiga sosok di atas, mana kehidupannya hampir mirip dengan saya? Yang jelas, bukan Windry ya. Karena kemampuan yang ia miliki, saya tak sanggup menandingi. Iyalah, saya sama sekali tidak bisa menggambar!


By the way, tulisan ini merupakan tulisan kolaborasi saya dan Mbak Tikha. Silakan baca punya Mbak Tikha juga ya!

3 Comments:

  1. Aku juga merasakan demikian. :)

    ReplyDelete
  2. Menemukan goallife kayaknya emang penting banget ya. Mumpung usia masih muda. Beberapa nama yang ada di atas juga merupakan tipe perempuan ideal versiku, yaitu : mandiri, bebas, dan benar-benar tahu apa yang diinginkan. Semoga aku juga bisa seperti mereka :D

    ReplyDelete

Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. Hanya memastikan semuanya terbaca :)

Usahakan berkomentar dengan Name/URL ya, biar bisa langsung BW balik saya ^^