Di pembahasan gathering yang saya ikuti kemarin, memberikan pemaparan mengenai transisi energi. Tidak jauh-jauh dari menjaga alam (karena memang komunitasnya membahas hal ini) kami diberikan pemaparan mengenai transisi energi dan dampaknya untuk alam dan diri kita.
Sebelum jauh ke pembahasan materi, kita perlu tahu apa sih yang dimaksud dengan transisi energi?
Transisi energi adalah upaya mengurangi penggunaan energi fosil dengan energi non fosil yang rendah polusi dan emisi gas rumah kaca.
Lalu, apa saja yang termasuk dalam energi fosil dan energi non-fosil?
Energi Fosil
1 | Minyak Bumi
2 | Batu Bara
3 | Gas Alam
Energi Non- Fosil
1 | Energi Air
2 | Energi Surya
3 | Energi Panas Bumi
4 | Energi Angin
5 | Energi Gelombang
Dengan kata lain energi fosil adalah energi yang terbentuk dari fosil. Fosil sendiri merupakan sisa-sisa molekul yang mengandung karbon dalam tubuh tumbuhan dan hewan kecil yang mati jutaan tahun lalu.
Seperti yang saya ketahui, energi fosil ini menghasilkan gas seperti pada kendaraan bermotor dan mengakibatkan polusi udara. Saya ingat, di tahun 2020-2021 ketika kita diterapkan pembatasan karena adanya Covid-19. Pada saat itu, di media sosial ramai karena udara Jakarta lebih bersih daripada biasanya. Hal itu terjadi karena berkurangnya energi fosil di kota Jakarta.