“Banyak negara yang hidup dari minyak. Mereka mengambil minyak begitu banyak dan banyak yang enggan berhenti untuk menggali. Ini, kan, gila.” - Laila Zaid
Isu mengenai perubahan iklim dunia memang tidak ada matinya. Hal yang terus menerus dilakukan oleh manusia dan berdampak pada manusia itu sendiri. Seperti Laila Zaid bilang bahwa banyak negara yang mengambil hasil bumi yakni minyak. Di mana minyak tersebut dipakai atau digunakan oleh manusia itu sendiri. Namun, ironisnya semakin banyak menggali, semakin krisis bumi ini.
Semestinya, sebagai manusia yang membutuhkan bumi untuk hidup dan berkembang, kita harus menjaga bumi dengan baik untuk kita, anak-anak, cucu-cucu kita yang akan mendatang. Bisa membayangkan bagaimana bumi nantinya apabila tanah yang kita pijak digali terus menerus?
Tak hanya hasil bumi berupa minyak pun bumi tergerus oleh manusia untuk menghasilkan nikel, batu bara, bahkan hutan pun ditebang untuk menciptakan kebun kelapa sawit.
Hal ini berdampak besar pada masyarakat adat. Masyarakat yang sudah hidup bertahun-tahun di tanah mereka sendiri. Faktanya, banyak masyarakat adat yang punah karena hutan dirusak.
Menjaga Bumi, Menjaga Masa Depan
Permasalahan perubahan iklim sangat genting dan penting. Hal ini pun jadi perhatian penting dalam PBB. Setiap tahunnya diadakan COP atau Conference of the Parties. Conference of the Parties (COP) merupakan konferensi tahunan internasional tentang perubahan iklim. Konferensi ini diselenggarakan dibawah naungan UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change).
Pertemuan ini diadakan setiap tahun untuk menegosiasikan kebijakan, memperbarui komitmen, dan mengevaluasi kemajuan dalam mengatasi perubahan iklim global. Hal yang dibahas dalam pertemuan yang akan diadakan di Brazil pada November 2025 yakni langkah-langkah untuk mengurangi emisi efek dari gas rumah kaca. Membicarakan pendanaan untuk membantu negara berkembang yang terdampak oleh perubahan iklim.
Kenapa perubahan iklim sangat berhubungan dengan masyarakat adat?
Jawabannya karena masyarakat adatlah yang menjaga alam, hutan terbaik di Indonesia, di dunia.
Laila Zaid berkata, “Mari kita bekerja dalam aksi nyata. Kami berharap partisipasi dalam masyarakat lebih kuat dan kita harus mendengar suara masyarakat adat. Mengakui masyarakat adat adalah kuncinya, pengawasan yang ketat dari sebuah komitmen.”
Pun kata Rukka Sombolinggi, “Saat ini, kita bisa bertahan karena alam terbaik dijaga oleh masyarakat adat.”
Namun, masyarakat adat menuju krisis iklim dan masyarakat adat menjadi korban. Hutan ditebang, alam dirusak, dijadikan lahan kelapa sawit, batu bara, tambang nikel, dan lainnya. Hutan-hutan terbaik yang dijaga masyarakat dihancurkan.
Sebagai contoh yang terjadi di Indonesia yakni terjadi di Papua. Hutan Papua dihancurkan untuk energy estate dan food estate. Lagi-lagi, masyarakat menjadi korban.
“Apabila ingin keluar dari krisis iklim, kita harus melindungi masyarakat adat,” Rukka Sombolinggi.
Bagaimana dengan permasalahan iklim di negara lain?
Tidak jauh berbeda!
Dari kutipan yang saya tulis di atas, ada Laila Zaid, seorang aktris dari Brasil. Beliau juga seorang yang peduli dengan perubahan iklim.
Di belahan dunia lain pun terdapat oknum-oknum yang serakah mengambil kekayaan alam demi kepentingan pribadi. Parahnya, banyak dari mereka yang enggan membayar dampak dari perbuatan mereka. Bahkan, banyak negara-negara yang tenggelam karena krisis iklim.
Ada pendanaan yang dilakukan, akan tetapi tidak semua masuk ke masyarakat. Hal-hal yang sering kita jumpai ini, benar-benar merugikan masyarakat adat. Sebenarnya, masyarakat adat sangat mendukung pembangunan, akan tetapi bukan di tanah mereka, bukan diatas tangis masyarakat adat.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Kita bisa mendukung dan melindungi masyarakat adat dengan melakukan hal-hal sederhana. Kita bisa membuat konten untuk menyuarakan apa yang sedang terjadi saat ini. Let them know, apa yang terjadi dengan masyarakat adat dan bagaimana perubahan iklim terjadi. Sebagai masyarakat yang memiliki koneksi yang dalam, penting untuk merasakan dari mana asal kita.
Dengan membuat konten, baik video maupun tulisan, kita bisa menyuarakan, menyiarkan hak-hak untuk masyarakat adat dan untuk melindungi bumi dari krisis iklim dunia. Tak hanya itu, kita juga bisa terlibat dalam aksi nyata: mendukung produk lokal ramah lingkungan, ikut kampanye sosial, hingga menyebarkan informasi yang benar agar semakin banyak orang sadar pentingnya menjaga bumi.
Kita juga bisa belajar dari kearifan lokal masyarakat adat yang selama ini hidup selaras dengan alam. Nilai-nilai yang mereka jaga, seperti kesederhanaan, kebersamaan, dan rasa hormat pada alam, dapat menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menghadapi krisis iklim. Menyuarakan mereka berarti juga menyuarakan masa depan bumi.
Setiap langkah kecil berarti. Dari satu unggahan bisa lahir kesadaran, dari satu suara bisa tercipta gerakan besar. Mari bersama-sama menjaga warisan leluhur dan bumi ini, agar generasi mendatang masih bisa merasakan keindahan yang sama seperti yang kita nikmati hari ini.
Kita juga bisa dengan mendukung komunitas lokal. Sebab, dari merekalah yang menjembatani masyarakat lokal dengan masyarakat adat. Mari mendukung negara kita dengan melindungi alam, menjaganya agar tetap lestari dan bisa diturunkan ke anak cucu kelak.
Apabila kamu tergerak untuk melakukan hal ini, mari ambil ponselmu, dan sebarkan artikel ini!


0 Comments:
Post a Comment
Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. Hanya memastikan semuanya terbaca :)
Usahakan berkomentar dengan Name/URL ya, biar bisa langsung BW balik saya ^^