Jul 15, 2019

Tak Hanya Berkenalan di Dunia Nyata, Di Dunia Maya Pun Ada Etikanya



Dalam agama Islam, kita diajarkan etika bertamu salah satunya ialah dengan mengucapkan salam. Tentunya, dalam memperkenalkan diri pun memiliki etika serupa, seperti terlebih dahulu mengucapkan siapa nama kita dan ada keperluan apa.  Adab ini tak hanya berlaku face to face saja, pun ketika dihadapkan dengan perkenalan dunia maya. 

Saya masih ingat zaman hp masih monoponic, kita sedang ramai-ramainya sms ke teman dan sembarang nomor, sekadar menghabiskan bonus 100 sms yang sehari pun sudah habis. Lucunya, ketika ada sms masuk, si pengirim sms pertama bertanya, “Ini siapa?” lha, dia yang mengirim sms duluan, justru yang bertanya. Setelah percakapan berlanjut, akan ada pertanyaan “Dapat nomor aku dari siapa?” si pengirim sms pun menjawab, “Nemu di tembok.”Kamu kira zaman purba apa?

Ternyata kelucuan zaman tersebut tidak berhenti, meskipun sekarang bukan lagi zamannya ponsel monoponic. Sudah zamannya smartphone, namun orang-orangnya masih pakai pemikiran kuno. Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan sebuah pesan whatsapp dari nomor asing. 

“Ini siapa?”


Duh, pertanyaan tersebut benar-benar membuat saya kebingungan. Sudah nomornya asing buat saya, foto profilnya juga tidak saya kenali. Saya mengingat-ingat mulai dari teman saya SD, SMP, SMA sampai kuliah, tidak ada wajah seperti itu. Saya sama sekali tidak bisa menggali ingatan mengenai wajah lelaki plontos yang selfi tanpa senyum itu.

Saya yang kebingungan pun membalas dengan mengembalikan pertanyaan, “Lha, ini siapa?”

Dia kembali membalas, “Kamu dulu, siapa?” Hem, oke. Dia mulai menyulut emosi saya. Sabar. Sabar. Sabar. Dia yang mengirim pesan terlebih dahulu, tanpa memperkenalkan diri dan memaksa saya untuk menyebutkan nama terlebih dahulu.

Karena saya penasaran, siapa orang ini saya pun membalas, seperti saya pada zaman ponsel monoponic. “Dapat nomorku dari mana?”

Alih-alih membalas pertanyaan saya, dia kembali bertanya, “Kamu siapa?” Baiklah, saya sudah selesai main-main dengan orang ini. Sungguh menyebalkan sekali, saya harus meluangkan waktu tidur siang saya untuk orang semacam ini. Saya pun bertanya kepada pacar (yang sekarang mantan, hiks),”Dosa nggak sih, ngeblok orang?”

Pacar (mantan) saya menjawab, “Nggak kok, whatsapp ada fitur blokir kan gunanya untuk itu.” Sebagai pacar yang baik dan setia, saya menurut. Saya  memblokir nomor dan wajah asing yang muncul dalam whatsapp saya siang bolong itu. 

Adab memperkenalkan diri via whatsapp, sama pentingnya ketika memperkenalkan diri face to face. Bayangkan saja, apabila kamu bertemu cewek cantik di mal kamu ujug-ujug bertanya, “Kamu siapa?”apa iya, dia tidak kebingungan ditanya seperti itu? Paling tidak, ucapkan salam atau buka dengan kalimat “Boleh kenalan nggak, Mbak?” pertanyaan tersebut sekalian sebagai konfirmasi bahwa si mbak-nya keberatan atau tidak berkenalan dengan kamu alias- kamu itu menarik tidak untuk dikenal

Bagaimana bisa memikat seorang perempuan, kalau cara berkenalannya seperti itu. Bahkan, dalam agama Islam memberikan cara berkenalan (Taaruf) dengan bertukar CV dengan data lengkap, mulai dari kesukaan, riwayat pekerjaan, riwayat penyakit, dulu sekolah di mana, prestasi apa yang sudah dicapai selama ini. Lha ini, sekadar perkenalan lewat whatsapp saja ugal-ugalan, ya mana bisa dapat perhatian, Mz. 

Teringat ketika zaman kuliah, saya mengirim pesan kepada dosen pembimbing. Menanyakan, kapan bisa menghadap untuk bimbingan tugas akhir. Tentu, harus tahu waktu yang tepat untuk mengirim pesan. Jangan asal. Apalagi mengirim pesan malam-malam dengan pikiran, “Ah, biar dibaca besok pagi. Sekarang pasti sudah tidur.” Justru karena dosen sudah tidur, sangat tidak elok mengirim pesan malam-malam. Yah, kalau smartphone-nya mode silent, kalau tidak? Bisa-bisa mengganggu dosen pembimbing kamu yang sedang bermimpi naik onta di Gurun Sahara. 

Lebih baik, mengirim pesan sore hari dan tentu saja, jangan lupa menyebutkan siapa diri kita. Mulai dari nama, kelas dan jurusan. Selalu perkenalkan diri apabila mulai mengirim pesan kembali, mahasiswa beliau bukan kamu saja. Dan lagi, sebutkan ada kepentingan apa mengirim pesan. Kalau tanpa perkenalan yang elok, sudah dipastikan pesan kamu tidak akan dibalas. 

Pesan tidak dibalas gebetan masih mending daripada tidak dibalas oleh dosen pembimbing, karena taruhannya skripsimu nangkring nggak kelar-kelar.

Jadi, bagaimana sih etika berkenalan di dunia maya yang baik, tanpa membuat lawan merasa risih dan pada akhirnya berujung diblokir?

Tentu saja, yang pertama adalah mengucapkan salam, kemudian sebutkan nama. Apabila kamu menggunakan surat elektronik, sekalian sebutkan keperluannya apa, biar tidak buang-buang waktu. Kalau bisa sih, ketika mengirim pesan via whatsapp juga demikian. 

Sabar menunggu pesan kamu dibalas, tidak usah mengirim pesan “P...P....P...”berkali-kali untuk menarik perhatian dan segera dibalas. Memangnya kamu siapa? Maksa-maksa pesan harus dibalas dengan cepat. Berpikir positif saja, dia masih sibuk dan akan membalas pesan kamu nanti (kalau ingat).

Apabila ditanya, kamu dapat nomor whatsapp-nya dari siapa, jangan bilang dari tembok apalagi dari coretan di uang kertas seribuan. Nggak lucu dan sudah tidak zaman. Bilang jujur saja dapat dari siapa atau hasil dari stalking. Lebih jujur, lebih baik. 

Kalau tidak dibalas dan dicuekin? Yah, itu nasib kamu yang jelek. Cari target lain. 

Saya pribadi biasanya membalas pesan yang masuk, bahkan pesan ecek-ecek kayak di atas saya balas, apalagi pesan yang santun penuh kharisma. 

Beberapa waktu setelah kejadian blokir lelaki plontos di atas, ibu saya bercerita kalau beliau memberikan nomor saya ke salah satu orang yang ingin menjodohkan keponakannya kepada saya. 
Ibu berkata, “Katanya dia sms, kamu nggak balas.” Saya diam. Mengingat-ingat kapan ada lelaki ganteng yang mengirim pesan kepada saya. Saya merasa tidak pernah menerima pesan penuh cinta itu. 

Lalu, saya teringat dengan lelaki plontos yang saya blokir beberapa waktu lalu.

Lhoala, itu keponakan temannya ibuk tho

*pic: taken from pexels.com

0 Comments:

Post a Comment

Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. Hanya memastikan semuanya terbaca :)

Usahakan berkomentar dengan Name/URL ya, biar bisa langsung BW balik saya ^^

Banner IDwebhost